LECES - "Setiap kalian adalah pemimpin di muka bumi. Dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya." sabda Rasulullah melalui Riwayat Bukhari-Muslim. Pada dasarnya semua insan di muka bumi adalah seorang pemimpin, bahkan ketika sedang menyendiri pun kita merupakan pemimpin atas diri kita sendiri. Sehingga apa pun yang kita kerjakan merupakan tunduk dan patuhnya anggota tubuh terhadap kepemimpinan kita.
Berbicara tentang pemimpin, dalam bidang pendidikan pasti erat kaitannya dengan konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara yang tak asing lagi. 3 konsep yang menjadi slogan dinas pendidikan dan kebudayaan Indonesia. "Ing Ngarso Sun Tulodo. Ing Madyo Mbangun Karso. Tut Wuri Handayani." Konsep kepemimpinan ini sangat bagus dan wajib diimplementasikan oleh semua orang, termasuk peserta didik sekali pun.
Ing Ngarso Sun Tulodo. Artinya Ing ngarso itu didepan/dimuka, Sun berasal dari kata Ingsun yang artinya saya, Tulodo berarti tauladan. Jadi makna Ing Ngarso Sun Tulodo adalah menjadi seorang pemimpin harus mampu memberikan suri tauladan bagi bawahan atau anak buahnya. Sehingga yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin adalah kata suri tauladan. Sebagai seorang pemimpin atau komandan harus memiliki sikap dan perilaku yang baik dalam segala langkah dan tindakannya agar dapat menjadi panutan bagi anak buah atau bawahannya.
Ing Madyo Mbangun Karso. Ing Madyo artinya di tengah-tengah, Mbangun berarti membangkitan atau menggugah dan Karso diartikan sebagai bentuk kemauan atau niat. Jadi makna dari kata itu adalah seorang pemimpin ditengah kesibukannya harus juga mampu membangkitkan atau menggugah semangat kerja anggota bawahanya. Karena itu seorang pemimpin juga harus mampu memberikan inovasi-inovasi dilingkungan tugasnya dengan menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif untuk keamanan dan kenyamanan kerja.
Tut Wuri Handayani. Tut Wuri artinya mengikuti dari belakang dan handayani berati memberikan dorongan moral atau dorongan semangat. Sehingga artinya Tut Wuri Handayani ialah seorang komandan atau pimpinan harus memberikan dorongan moral dan semangat kerja dari belakang. Dorongan moral ini sangat dibutuhkan oleh bawahan, karena paling tidak hal ini dapat menumbuhkan motivasi dan semangat kerja.
Perlu diingat, siapa pun kita adalah seorang pemimpin. Dalam lingkup pendidikan pun, semuanya adalah pemimpin. Baik itu peserta didik, para pendidik, karyawan sekolah, terlebih kepala sekolah. Patut kita berusaha untuk meneladani konsep kepemimpinan Ki Hajar Dewantara ini sebagai suatu langkah cepat, dan cermat dalam mewujudkan mutu pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
Penulis : Luqman Abdurrahman Shaleh
Status : Guru PAI SMP Negeri 1 Leces


EmoticonEmoticon